Showing posts with label pengembangan sdm. Show all posts
Showing posts with label pengembangan sdm. Show all posts

Desain Pelatihan Kerja

Posted by gelasbagus on Tuesday, May 26, 2009

PENILAIAN KEBUTUHAN
Praktisi HRD harus pandai mendesain dan melakukan penilaian kebutuhan sebelum mendesain dan mengembangkan program pembelajaran dan aktivitas pelatihan sdm. Alasannya adalah : (1) untuk mengidentifikasi bidang permasalahan tertentu dalam organisasi; (2) untuk mengidentifikasi kekurangan pembelajaran gunda dijadikan sebagai dasar program dan aktivitas; (3) untuk menentukan dasar dari evaluasi learner di masa yang akan datang; dan (4) untuk menentukan cost dan benefit dari program dan aktivitas untuk memperoleh dukungan dari organisasi.

DESAIN, PENGEMBANGAN, DAN EVALUASI PROGRAM
Inti dari program pembelajaran dan aktivitas pelatihan kerja adalah desain pelatihan etos kerja, yaitu blueprint yang membentuk seluruh pembelajaran spiritual eft dalam organisasi. Tanpa program etos kerja yang didesain dengan semestinya, maka pembelajaran spiritual enrichment tidak akan konsisten dan tidak akan memperlihatkan hasil yang diinginkan. Praktisi HRD mesti memiliki kemampuan mengembangkan program kerja sdm dan aktivitas pembelajaran quantum touch yang efektif serta mampu mengevaluasi hasil spiritual eft secara akurat.

PEMASARAN PROGRAM HRD
Para pengelola program pengembangan SDM mestinya juga memiliki kemampuan untuk memasarkan program-program pelatihan sdm kepada top manajemen dan juga direktur keuangan. Ia harus mampu membranding dan mengkomunikasikan benefit dan potensi finansial return yang dapat diraih dari segenap program pengembangan SDM. Tanpa kemampuan melakukan “pemasaran” yang solid, acapkali program-program etos kerja yang direncanakan tidak akan disetujui oleh pihak top manajemen dan pemegang anggaran perusahaan.

ANALISIS COST BENEFIT ANALYSIS
Show me the money, begitu sebuah slogan pernah berujar. Para CEO dan pengendali keuangan perusahaan juga selalu akan berkata seperti itu, jika mereka melihat program pengembangan pelatihan kerja dan pelatihan etos kerja hanya sekedar program kerja sdm tanpa makna yang hanya mengambur-hamburkan uang. Disini para pengelola SDM mesti mampu menunjukkan analisa kuantitatif spiritual enrichment dan analisa ROI dari segenap program pengembangan quantum touch yang dilakukan. Berapa return on investment yang dapat diraih dari berbagai program pelatihan yang direncanakan?

http://rajapresentasi.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di
Spiritual EFT | Pelatihan SDM | Etos Kerja | Pelatihan Kerja | Pelatihan Etos Kerja | Kerja SDM | Spiritual Enrichment | Quantum Touch dan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Spiritual Enrichment by LoGOS Institute di 88db.com
More aboutDesain Pelatihan Kerja

Tips Bagaimana Mendongkrak Gairah Kerja

Posted by Sate Ayam on Friday, March 13, 2009



Memahat yang tak terlihat
Etos Kerja Pertama: kerja adalah rahmat.Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan. Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun.(ikutilah kelas Spiritual EFT, Pelatihan SDM) Etos Kerja kedua: kerja adalah amanah.

Apa pun pekerjaan kita, pramuniaga, pegawai negeri, atau anggota DPR, semua adalah amanah. Pramuniaga mendapatkan amanah dari pemilik toko. Pegawai negeri menerima amanah dari negara. Anggota DPR menerima amanah dari rakyat. Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.coba cek disini Spiritual EFT, Pelatihan SDM.


Pilih cinta atau kecewa
  • Menurut Jansen, kedelapan etos kerja(Spiritual Enrichment, Quantum Touch) yang ia gagas itu bersumber pada kecerdasan emosional spiritual. Ia menjamin, semua konsep etos itu bisa diterapkan di semua pekerjaan.
“Asalkan pekerjaan yang halal,” katanya. “Umumnya, orang bekerja itu ‘kan hanya untuk nyari gaji. Padahal pekerjaan itu punya banyak sisi,” katanya.Kerja bukan hanya untuk mencari makan, tetapi juga mencari makna. Rata-rata kita menghabiskan waktu 30 - 40 tahun untuk bekerja. Setelah itu pensiun, lalu manula, dan pulang ke haribaan Tuhan. “Manusia itu makhluk pencari makna. Kita harus berpikir, untuk apa menghabiskan waktu 40 tahun bekerja. Itu ‘kan waktu yang sangat lama,” tambahnya.Ada dua aturan sederhana supaya kita bisa antusias pada pekerjaan. Pertama, mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat. Dengan begitu, bekerja akan terasa sebagai kegiatan yang menyenangkan. Bukan gila kerja
  • Dalam urusan etos kerja, bangsa Indonesia sejak dulu dikenal memiliki etos kerja yang kurang baik.

Di jaman kolonial, orang-orang Belanda sampai menyebut kita dengan sebutan yang mengejek, in lander pemalas. Ini berbeda dengan, misalnya, etos Samurai yang dimiliki bangsa Jepang. Mereka terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan ulet.temukan disini Kerja, Pelatihan Etos Kerja, Kerja SDM

Namun, Jansen menegaskan, pekerja keras sama sekali berbeda dengan workaholic. Pekerja keras bisa membatasi diri, dan tahu kapan saatnya menyediakan waktu untuk urusan di luar kerja. Sementara seorang workaholic tidak.

Konosuke Matsushita, pendiri perusahaan Matsushita Electric Industrial (MET) punya teladan yang bagus. Pada zaman resesi dunia tahun 1929-an, pertumbuhan ekonomi Jepang anjiok tajam. Banyak perusahaan mem-PHK karyawan. MEI pun terpaksa memangkas produksi hingga separuhnya. Namun, Matsushita menjamin tak ada satu karyawan pun yang bakal terkena PHK.(coba anda ikuatin Kerja, Pelatihan Etos Kerja, Kerja SDM untuk membantu anda)

Sebagai gantinya, ia mengajak semua karyawan bekerja keras. Karyawan-karyawan bagian produksi dilatih untuk menjual. Hasilnya benar-benar ruarrr biasa. Mereka bisa berubah menjadi tenaga marketing andal, yang membuat Matsushita menjadi salah satu perusahaan terkuat di Jepang.

Temukan informasi mengenai Spiritual EFT, Pelatihan SDM, Etos Kerja, Pelatihan Kerja, Pelatihan Etos Kerja, Kerja SDM, Spiritual Enrichment, Quantum Touch dan Spiritual EFT : Pelatihan SDM & Etos Kerja - Spiritual Enrichment & Quantum Touch - SEFT - LoGOS pada 88db.com.

http://tirtoaris.blogspot.com

More aboutTips Bagaimana Mendongkrak Gairah Kerja

Tips Berfikir Cerdik

Posted by Sate Ayam on Monday, February 23, 2009



"Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur masa depan anda lebih baik."ikutilah
Spiritual EFT & Pelatihan SDM

Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktif daripada reproduktif untuk memecahkan masalah-masalah. "Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepajang sejarah."

1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)

Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.Ikutilah
Spiritual EFT & Pelatihan SDM

2. Bayangkan!

Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.

3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.

Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.silakan kunjungi
Etos Kerja, Pelatihan Kerja

4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.

Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.silakan kunjungi
Etos Kerja, Pelatihan Kerja

5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda

Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda. Carilah di
Spiritual Enrichment, Quantum Touch

6. Berpikir secara berlawanan.

Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika anda memegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru. carilah di
Spiritual Enrichment, Quantum Touch

7. Berpikir secara metafor.


Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.hubungi Pelatihan Etos Kerja, Kerja SDM untuk membantu anda mengatasi masalah ini.

8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.


Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??silakan klik Pelatihan Etos Kerja, Kerja SDM

Temukan informasi mengenai Spiritual EFT, Pelatihan SDM, Etos Kerja, Pelatihan Kerja, Pelatihan Etos Kerja, Kerja SDM, Spiritual Enrichment, Quantum Touch dan Spiritual EFT : Pelatihan SDM & Etos Kerja - Spiritual Enrichment & Quantum Touch - SEFT - LoGOS pada 88db.com

http://www.kumpulan-tips.com/
More aboutTips Berfikir Cerdik

Tips Provider Out Bound

Posted by Sate Ayam



Maraknya pendirian perusahaan Out Bound provider (EO) bagi kegiatan outbound membuktikan adanya kebutuhan untuk menggunakan jasa pihak ketiga (EO) dalam kegiatan outbound, khususnya bagi company Out Bound. Memang merancang program outbound tidaklah mudah , faktor prosedur keamanan, tempat/lokasi/waktu pelaksanaan outbound dan materi games outbound sangat vital dalam keberhasilan program outbound training. Penggunaan pihak EO untuk merancang kegiatan outbound menjadi pilihan yang lebih efektif dan efisien, apalagi biasanya EO sudah mempunyai gambaran tentang lokasi dan materi outbound yang pas yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan ( team building, solid team work , communication, Out Bound Training ). Memang otomatis dengan memakai EO dalam kegiatan outbound akan membuat harga per pack biasanya jauh lebih mahal, namun wajarlah... karena EO Program Outbound, Training SDM harus mengeluarkan biaya dan waktu yang cukup besar terlebih dahulu untuk survei , bikin proposal dll, belum lagi kalau pada akhirnya ditolak oleh perusahaan atau malah hanya dijadikan pembanding atau idenya digunakan sendiri oleh perusahaan Outbound Training dengan internal outbound provider. ( keadaan tsb kadang terjadi juga ).

Kami membedakan 2 outbound provider (EO) , yaitu (1) satu : Outbound provider netral yang artinya outbound provider tsb siap untuk melaksanakan kegiatan outbound / Out Bound Training dimanapun disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan, jadi tidak terikat pada satu tempat / lokasi outbound tertentu. 2 (dua) : Outbound provider yang melekat pada tempat/lokasi outbound tertentu seperti PENA ADVENTURE INDONESIA (www.bumikahyangan.com) misalnya, karena tempatnya memang khusus untuk outbound maka Bumi Kahyangan mempunyai provider sendiri untuk melayani kebutuhan pemakai jasa outbound di PENA ADVENTURE INDONESIA , otomatis harganya relatif lebih murah karena provider dan tempatnya milik sendiri sehingga pricing nya lebih berupa paket paket lengkap outbound.

Kesimpulan :

1. Bila perusahaan anda mempunyai budget Outbound Training yang longgar dan tidak mau repot dengan urusan survei , perancangan , materi outbound, Pengembangan SDM, Program SDM ,alternatif tempat dan waktu outbound, maka penggunaan EO dalam outbound jauh lebih baik.

2. Bila Budgetnya tidak longgar , meskipun cukup repot , sangat mungkin untuk mengatur segala sesuatunya sendiri atau gunakanlah provider yang mempunyai tempat sendiri.klik Pengembangan SDM, Program SDM
3. Bila budgetnya longgar tapi pingin tiap peserta memperoleh sesuatu maka dapat diatur sbb : (ini hanya pengalaman yang pernah kami lakukan) contoh: budget outbound Rp.500.000/peserta , harga outbound di bumikahyangan Rp.300.000,-/pack
maka yang Rp.200.000,- bisa dipaketkan menjadi door price untuk tiap peserta atau oleh2 khas Bandung bagi masing masing.silakan klik Program Outbound, Training SDM

Temukan informasi pada Out Bound, Out Bound Training, Outbound Training, Pengembangan SDM, Program SDM, Program Outbound, Training SDM dan Out Bound / Outbound Training: Pengembangan SDM & Program Outbound pada 88db.com
.

http://www.bumikahyangan.com
More aboutTips Provider Out Bound

Mencetak Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Handal

Posted by sabuk item on Tuesday, February 17, 2009

Dalam dunia yang ‘katanya’ sedang dilanda krisis, selain mengikuti Pelatihan SDM menjadi sumber daya manusia yang andal merupakan hal yang terpenting di antara hal-hal penting lainnya. Artinya, menjadi SDM yang knowledgeable, mumpuni dan sangat matang dalam emosinya sehingga bisa mengerti serta menyelami keadaan dewasa ini secara tenang dan berhasil lolos dari kerugian dan bisa mengatasi suasana ini dengan baik ikutilah Pelatihan SDM yang baik.

Sebut saja, dengan suatu contoh kasus yang sangat sederhana: Ditargetkan perjalanan ke bandara Soekarno-Hatta ditempuh dalam 20 menit dari Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya Jembatan Layang Semanggi, Jakarta Pusat. Apa yang kita lakukan apabila kita mempunyai target semacam itu ? Yang pasti, kita seyogianya mempunyai tool berupa kendaraan yang cepat mejelit dan nyaman serta aman dikendarai, sebut saja kendaraan sekelas Mercy, BMW, ataupun Jaquar, dan kendaraan-kendaraan yang masuk dalam kelas tersebut. Artinya, kita harus mempunyai tool atau teknologi canggih yang bisa mencapai target itu dengan baik dan cukup nyaman, untuk itu ikutilah Pelatihan Etos Kerja, Spiritual Enrichment & Spiritual EFT untuk membantu anda.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah ‘jalan mana yang akan kita tempuh?’ Atau proses seperti apakah yang akan kita jalani, tentunya dengan SOP (standard operating procedure) terbaik yang mana yang akan kita pilih, dalam hal ini Pelatihan Spiritual Enrichment dan Spiritual EFT sebagai alternatif lain. Mestinya kita memilih jalan yang mulus, bebas hambatan dan bisa dilalui dengan kecepatan tinggi, sehingga jarak tempuh menjadi hal yang biasa, artinya bisa dicapai dengan baik, nyaman, dan aman pula.

Mempunyai kedua hal tersebut di atas tidaklah cukup. Sistem, tools, dan teknologi yang baik, yang memenuhi syarat dari sisi prosedural, value chain yang baik dan sudah memenuhi good governance ternyata belumlah. Masih diperlukan hal lain dan ini telah diulas oleh berbagai ahli di berbagai buku, web, media bahkan sampai sekolah-sekolah bisnis canggih dewasa ini, yakni: 3 P (Product - Process - People) Kali ini, pemerhati ingin mengajak para pembaca yang budiman menyoroti betapa pentingnya people atau dalam bahasa sehari-hari adalah SDM. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam menyelami proses etos kerja, membuat produk yang baik dan yang lebih penting lagi adalah bisa mengatasi segala permasalahan dengan cool.

Artinya, SDM yang andal ini sudah dibekali dengan IQ yang baik, plus EQ yang lebih dari cukup bahkan mempunyai SQ yang sangat luar biasa. Dalam hal SDM ini, kita serahkan kepada ahlinya antara lain ‘pelatih-pelatih andal’, motivator-motivator kelas wahid, dan perusahaan-perusahaan penggerak tenaga kerja yang mapan’.


http://portal.cbn.net.id/


Temukan informasi lain mengenai Pelatihan SDM, Spiritual Enrichment, Etos Kerja, Spiritual EFT hanya di Pelatihan SDM (Spiritual enrichment) - Etos Kerja - Spiritual EFT & Quantum Touch - SEFT - LoGOS 88db.com

More aboutMencetak Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Handal

Tips Meningkatkan Efektivitas Pelatihan SDM

Posted by malamjumat on Saturday, January 24, 2009

Dalam sebuah kesempatan, muncul pertanyaan seperti berikut : Setiap tahun perusahaan kami mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pelatihan SDM. Apa yang harus dilakukan agar pelatihan SDM bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja bisnis?

Harus diakusi, memang masih cukup banyak perusahan yang melakukan training untuk meningkatkan etos kerja dengan pendekatan “hit and run”, artinya sekedar mengundang karyawan untuk ikut tanpa memikirkan tindak-lanjut pasca-kegiatan yang mestinya juga perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Padahal, tanpa tindak-lanjut yang baik, efektivitas kegiatan training peningkatan etos kerja akan sangat rendah dan biasanya setelah tiga atau empat bulan para peserta akan lupa dengan apa yang mereka pelajari dalam kegiatan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut ada langkah praktis yang perlu dilakukan. Dalam setiap training pelatihan etos kerja sebaiknya diupayakan ada sesi khusus –yang dilakukan menjelang akhir kegiatan– untuk menyusun rencana tindak-lanjut pasca-pelatihan etos kerja. Dalam rencana tindakan ini, para peserta diminta untuk merumuskan secara spesifik tindakan konkret yang akan mereka lakukan untuk mengaplikasikan materi yang telah diberikan. Akan lebih baik jika rencana tindakan ini juga disertai dengan tolok-ukur untuk menilai sejauh mana rencana itu berhasil mencapai sasaran.

Selanjutnya, rencana tindakan ini disalin dan dibagikan kepada peserta yang bersangkutan, atasan peserta, serta pihak penyelenggara (trainer/bagian SDM). Nah, proses pelaksanaan rencana tindakan pasca-pelatihan itu kemudian mesti dipantau 1-2 bulan sekali melalui serangkaian sesi monitoring (sesi ini dapat dilakukan selama 6 hingga 12 kali). Di sini peran dari atasan sangat besar. Demikian juga, pihak penyelenggara harus proaktif, dan secara intensif bekerjasama dengan atasan peserta untuk melakukan monitoring. Akan lebih baik jika dalam proses tersebut juga disertai dengan penyegaran, dengan misalnya mendiskusikan kembali pokok-pokok penting materi sebelumnya dipelajari dalam training. Sehingga, proses pembelajaran terus berjalan secara berkelanjutan. Banyak jenis training seperti Pelatihan Quantum Touch, Pelatihan Spiritual EFT, dsb.

Serangkaian tindakan di atas diharapkan dapat meningkatkan efektivitas training. Misalnya training spritual QT (spritual quantum touch), pelatihan HSQ / spritual HSQ, dsb. Artinya, training benar-benar memberikan dampak terhadap perubahan perilaku secara positif dan pada gilirannya juga bermanfaat secara positif bagi kinerja bisnis.

http://rajapresentasi.com

Temukan Pelatihan SDM, Etos Kerja, Spiritual EFT, EFT, HSQ, QT, Quantum Touch, Spiritual Quantum Touch, EFT Indonesia, Spiritual QT, Spiritual HSQ, Pelatihan Etos Kerja, Pelatihan Quantum Touch, Pelatihan Spiritual EFT, Pelatihan HSQ hanya di Pelatihan SDM : Etos Kerja & HSQ - Spiritual EFT & Quantum Touch Jakarta pada 88db.com

More aboutTips Meningkatkan Efektivitas Pelatihan SDM

Tips Kualitas SDM HAndal

Posted by Sate Ayam


Dalam dunia yang 'katanya' sedang dilanda krisis, selain mengikuti Pelatihan SDM menjadi SDM (sumber daya manusia) yang andal merupakan hal yang terpenting di antara hal-hal penting lainnya. Artinya, menjadi SDM yang knowledgeable, mumpuni dan sangat matang dalam emosinya sehingga bisa mengerti serta menyelami keadaan dewasa ini secara tenang dan berhasil lolos dari kerugian dan bisa mengatasi suasana ini dengan baik ikutilah Pelatihan SDM yang baik.

Sebut saja, dengan suatu contoh kasus yang sangat sederhana: Ditargetkan kerjalanan ke bandara Soekarno-Hatta ditempuh dalam 20 menit dari Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya Jembatan Layang Semanggi, Jakarta Pusat ciba klik
Spiritual Quantum Touch, EFT Indonesia, Spiritual QT & Spiritual HSQ untuk membantu anda.


Apa yang kita lakukan apabila kita mempunyai target semacam itu ? Yang pasti, kita seyogianya mempunyai tool berupa kendaraan yang cepat mejelit dan nyaman serta aman dikendarai, sebut saja kendaraan sekelas Mercy, BMW, ataupun Jaquar, dan kendaraan-kendaraan yang masuk dalam kelas tersebut. Artinya, kita harus mempunyai tool atau teknologi canggih yang bisa mencapai target itu dengan baik dan cukup nyaman(untuk itu ikutilah
Pelatihan Etos Kerja, Pelatihan Quantum Touch, Pelatihan Spiritual EFT & Pelatihan HSQ.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah 'jalan mana yang akan kita tempuh?' Atau proses seperti apakah yang akan kita jalani, tentunya dengan SOP (standard operating procedure) terbaik yang mana yang akan kita pilih atau bisa juga
Spiritual Quantum Touch, EFT Indonesia, Spiritual QT, Spiritual HSQ. Sebagai alternatif lain.

Mestinya kita memilih jalan yang mulus(Etos Kerja yang benar), bebas hambatan dan bisa dilalui dengan kecepatan tinggi, sehingga jarak tempuh menjadi hal yang biasa, artinya bisa dicapai dengan baik, nyaman, dan aman pula.

Mempunyai kedua hal tersebut di atas tidaklah cukup. Sistem, tools, dan teknologi yang baik, yang memenuhi syarat dari sisi prosedural, value chain yang baik dan sudah memenuhi good governance ternyata belumlah cukup(untuk itu ikutilah
Pelatihan Etos Kerja, Pelatihan Quantum Touch, Pelatihan Spiritual EFT & Pelatihan HSQ). Masih diperlukan hal lain dan ini telah diulas oleh berbagai ahli di berbagai buku, web, media bahkan sampai sekolah-sekolah bisnis canggih dewasa ini, yakni: 3 P (Product - Process - People)

Kali ini, pemerhati ingin mengajak para pembaca yang budiman menyoroti betapa pentingnya people atau dalam bahasa sehari-hari adalah SDM. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam menyelami proses
Etos Kerja, membuat produk yang baik dan yang lebih penting lagi adalah bisa mengatasi segala permasalahan dengan cool.

Artinya, SDM yang andal ini sudah dibekali dengan IQ yang baik, plus EQ yang lebih dari cukup bahkan mempunyai SQ yang sangat luar biasa(ikutilah
EFT, HSQ, QT, Quantum Touch).

Dalam hal SDM ini, kita serahkan kepada ahlinya antara lain 'pelatih-pelatih andal', motivator-motivator kelas wahid, dan perusahaan-perusahaan penggerak tenaga kerja yang mapan' untuk itulah ikutilah
EFT, HSQ, QT, Quantum Touch..

Temukan informasi mengenai Pelatihan SDM, Etos Kerja, Spiritual EFT, EFT, HSQ, QT, Quantum Touch, Spiritual Quantum Touch, EFT Indonesia, Spiritual QT, Spiritual HSQ, Pelatihan Etos Kerja, Pelatihan Quantum Touch, Pelatihan Spiritual EFT, Pelatihan HSQ dan Pelatihan SDM : Etos Kerja & HSQ - Spiritual EFT & Quantum Touch Jakarta pada 88db.com

http://portal.cbn.net.id/

More aboutTips Kualitas SDM HAndal

Pengembangan Sdm Vs Daya Saing Global

Posted by sabuk item on Tuesday, December 23, 2008

Lagi-lagi fenomena kondisi keuangan global yang masih belum menentu, seharusnya mendorong setiap perusahaan untuk menjadikan program out bound / program pengembangan mutu sumberdaya manusia sebagai fokus sentral. Ditambah dengan persaingan global yang semakin menajam, pengembangan sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menangani beragam jenis tugas dan menerapkan kemampuan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada. Program outbound bermanfaat bagi organisasi dan individu karyawan. Kemampuan dan pengalaman yang tepat dari karyawan dan manajer dapat memperkuat daya saing organisasi dan kemampuan untuk mengadaptasi terhadap lingkungan yang berubah khususnya kalau terjadi turbulensi eksternal. Bagi inividu karyawan, program outbound atau pengembangan out bound antara lain membuka peluang untuk promosi karir.

Secara sistem sebenarnya pelatihan out bound merupakan salah satu bentuk dari pengembangan SDM. Namun dalam prakteknya selalu disandingkan antara out bound training dan pengembangan SDM. Program pengembangan SDM berbeda dengan out bound training baik dilihat dari segi fokus, jangka waktu, dan ukuran efektifitas. Fokus outbound training pada belajar kegiatan dan perilaku spesifik; mendemonstrasi teknik dan proses. Sementara pengembangan pada memahami konsep dan konteks informasi; pengembangan pendapat; pengembangan kapasitas untuk menjalankan tugas. Dari sisi jangka waktu, outbound training lebih singkat sedangkan pengembangan lebih lama. Ukuran Efektifitas program out bound adalah penilaian kinerja; analisis manfaat-biaya; test kelulusan; sertifikasi. Sementara pengembangan pada karyawan kualifaid tersedia ketika dibutuhkan; peluang promosi; keunggulan kompetitif berbasis SDM

http://indosdm.com/

Temukan informasi lain mengenai Out Bound, Out Bound Training, Outbound Training, Pengembangan SDM, Program Out Bound, Program Outbound, Program Pengembangan SDM hanya di Out Bound / Outbound Training: Pengembangan SDM & Program Outbound 88db.com

More aboutPengembangan Sdm Vs Daya Saing Global

Outing / Out Bound Sukses

Posted by Sate Ayam on Wednesday, November 26, 2008

1. Keseimbangan antara acara bebas dan terstruktur

Supaya para peserta outing(outbound training) bisa saling mengenal satu dengan lainnya, maka HARUS ada acara khusus yang dedesain untuk itu. Masalahnya, acara outing biasanya diadakan pas weekend, waktu yang biasanya dimanfaatkan orang untuk beristirahat. Kalo selama outing(program outbound) penuh dengan acara permainan ini - itu yang nggak memberikan kesempatan istirahat, peserta malah akan kecapean dan nggak menikmati outingnya. Harus ada keseimbangan antara waktu untuk acara khusus dengan waktu untuk santai-santai. Tentang berapa persen waktu yang sebaiknya dibiarkan untuk acara bebas, bisa bervariasi tergantung karakter para peserta outingnya sendiri sehingga pengembangan sdm lebih terpusat.

2. Akomodasi terpusat

Untuk penginapan, usahakan pilih tempat yang bikin para pesertanya ngumpul bareng, misalnya di villa. Hotel adalah pilihan yang jelek karena para peserta akan terpencar-pencar sehingga yang ada nanti mereka cuma akan ngilang sendiri-sendiri dan susah diajak ikutan acara bareng(program outbound). Tahun 2005, gue outing di Bandung dengan akomodasi sebuah wisma milik kantor. Wismanya cuma punya 2 kamar sementara pesertanya ada 15 orang - sehingga ada yang terpaksa gelar koran di lantai atau tidur di mobil karena nggak kebagian tempat tidur - tapi mereka happy - happy aja dan proses interaksi antar peserta berjalan intens. Gimana nggak intens kalo tidurnya satu kasur bertiga.

3. Komitmen dari big boss

Sayangnya, nggak semua boss ngerti bahwa outing(outbound training) itu penting. Para boss yang basi dengan ngasih kata sambutan kepanjangan, dateng ke lokasi belakangan naik mobil pribadi sementara peserta lainnya naik bis, yang memaksakan acara-acara 'pesan sponsor' dengan porsi berlebihan, yang ujug2 ngomongin kerjaan saat makan malam, atau yang cuma mau nonton tanpa mau terlibat permainan, adalah elemen yang sangat berbahaya bagi kesuksesan sebuah outing. Idealnya, boss juga ikut terlibat dalam seluruh proses outing, termasuk berpartisipasi dalam aneka game konyol di dalamnya. Semangat outing adalah membuat semua orang menjadi manusia, termasuk para boss.

4. No Family allowed

Soal perlu atau enggaknya keluarga diajak saat outing/out bound, memang masih jadi pro dan kontra. Tapi gue sendiri lebih suka bila acara outing nggak melibatkan keluarga. Alasannya, bila masing-masing peserta membawa keluarga, maka nanti sepanjang acara mereka hanya akan sibuk ngurusin keluarganya. Mungkin ada yang anaknya sakit, berantem dengan anak orang, kelelep di kolam, mecahin piring, dlsb. Belum lagi kalo ada yang pasangannya cemburuan, sehingga sepanjang acara terpaksa 'jaim'. Kalo udah kaya gitu, gimana mau mulai proses interaksi antar peserta?agar program pengembangan sdm yang akan anda lakukan berjalan dengan lancar.

5. Keterlibatan para peserta dalam proses

Berdasarkan pengalaman gue, keterlibatan peserta berbanding lurus dengan kesuksesan outing. Peserta yang dilibatkan sejak awal sekali, misalnya dengan polling untuk menentukan lokasi outing/out bound, biasanya akan lebih antusias untuk berpartisipasi. Selain itu gue juga menemukan bahwa peserta yang harus urunan / patungan untuk membiayai outing biasanya lebih antusias untuk ikut ketimbang yang terima beres dan dibayarin kantor 100%. Kuncinya adalah membuat peserta berpikir bahwa acara ini milik mereka - bukan 'titipan sponsor' dari pihak management.

Informasi lain mengenai Out Bound, Outbound Training, Pengembangan SDM, Program Outbound dan Out Bound / Outbound Training: Pengembangan SDM & Program Outbound pada 88db.com

http://mbot.multiply.com/j
More aboutOuting / Out Bound Sukses