Showing posts with label mesin cetak kartu. Show all posts
Showing posts with label mesin cetak kartu. Show all posts

Kiat Memilih Mesin Cetak

Posted by anggota member on Thursday, July 9, 2009

Beberapa tips memilih mesin cetak sebagai berikut:

1. Referensi:

Mintalah referensi kepada teman atau rekan bisnis anda yang pernah membeli produk alat/mesin Cina. Tanyakan bagaimana selama ini menggunakan mesin printing tersebut apakah banyak masalah, bagaimana pelayanan service/teknisi, sparepart tersedia apa tidak, kalau mesin tersebut bagus dimana saya dapat membelinya, kalau perlu siapa salesnya yang bertanggung jawab terhadap mesin yang saya beli. Referensi dari pengguna mesin printing Cina ini penting, sebab kepuasan orang lain akan kita jadikan acuan untuk dapat membeli mesin tersebut. Tanyakan juga kepada agen/penyalur alat/mesin Cina dimana dan berapa jumlah populasi alat/mesin sampai dengan saat ini.

2. Demo produk:

Mintalah demo produk agar kita lebih jelas terhadap alat/mesin digital printing yang ditawarkan kepada kita, karena setelah kita mendapatkan referensi sekarang kita sendiri yang akan membuktikannya dengan demo produk kalau perlu minta demo gratis (karena ada juga yang meminta down payment 20-30 persen baru bisa demo, dan kalau pembelian batal DP hangus). Hadirkan juga dalam demo tersebut operator atau teknisi yang independent atau orang kepercayaan kita untuk menilai demo tersebut.

3. Jaminan purna jual:

Mintalah jaminan purna jual berupa garansi spare part dan garansi service yang biasanya gratis selama jangka waktu tertentu,dan tanyakan ketersediaan sparepart dan teknisi setelah masa garansi habis/selesai. Untuk bahan pertimbangan biasanya alat/mesin Cina yang dijual merupakan copy paste dari alat/mesin yang sudah ada buatan Jepang atau Jerman, pastikan mesin digital printing tersebut sudah banyak dipasaran Indonesia. Artinya jika ada sparepart yang kita butuhkan nantinya bisa digunakan di alat/mesin Cina atau sebaliknya. (Sebagai contoh jika anda membeli alat/mesin cetak TOKO cina mungkin tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan sparepart, karena sparepart lokal banyak tersedia, selain ketersediaan sparepart dari agen alat/mesin Cina tersebut tentunya.

4. Harga:

Harga adalah salah satu alasan kita untuk berinvestasi pada alat/mesin printing Cina, biasanya harganya setengah atau lebih dari mesin buatan Jepang,dan tiga atau empat kali dari harga alat/mesin buatan Jerman. Bahkan setara dengan alat/mesin Second. Alasan inilah yang biasanya digunakan untuk investasi mesin printing baru dibanding dengan mesin second karena lebih terjamin atas adanya garansi service dan sparepart. Jangan lupa tanyakan juga sistem pembayaran yang dapat dilakukan apakah cash atau tempo,karena biasanya untuk pembayaran tempo lebih menarik bagi yang ingin investasi atau tambah mesin, ini dilakukan karena bisnis percetakan tidak hanya cukup satu unit mesin saja, tetapi ada tiga bagian yaitu bagian persiapan, bagian produksi dan bagian finishing/jilid yang masing masing mempunyai beragam jenis alat/mesin digital printing. Atau pembayaran cash yang biasanya mendapatkan discount khusus.

5. Analisis Perbandingan Persaingan:

Lakukan analsis perbandingan dengan mesin digital printing ex-negara lain nya atau merek lainnya atau bahkan mesin second-hand, bandingkan positif dan negatif atas 4 faktor diatas. Kemudian saatnyalah untuk mengambil keputusan.

http://rcdesign.wordpress.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action dan Terapkan Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutKiat Memilih Mesin Cetak

Pertimbangan Mesin & Order Cetakan

Posted by anggota member on Monday, June 29, 2009

Kecepatan; semakin cepat semakin besar produktifitas percetakan printing (6000, 8000, 10,000 atau bahkan 15,000 ph - sheets per hour), kalau webpress pakai fpm atau mpm (feet per minute atau meter perminute).

- Lebar; ada yang 18", 20", 22", 24", 26", 28", 40" dll. (1 inch -2.54 cm), pemilihan lebar harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan
percetakan yang bakal banyak digarap, jangan kekecilan dan kebesaran sebab tingkat efisiensi akan rendah. Perlu konsultasi dengan pelanggan, tenaga sales, dan supplier.

- Jumlah unit warna, ada 2, 4, 5, 6 bahkan 8 (untuk yang jumlahnya banyak 5 ke atas ada yang disebut "perfector", sekali jalan bisa langsung bolak balik). Pemilihan jumlah unit warna
percetakan offset bersandarkan pada produkfitas, efisiensi dan keuangan perusahaan. Mesin perfektor mempunyai efisiensi tinggi tapi mahal namun bisa cetak masing-masing 4 warna atas dan bawah dengan sekali naik cetak. Sedangkan mesin 2 warna (straight) murah tapi pekerjaan buruhnya banyak; bisa 4 kali naik cetak untuk perbandingan dengan perector 8 warna. Konsultasi dengan pelanggan percetakan offset dan tenaga sales; apa sih jenis cetakan yang bakal dijual? Bikin brosur 2 warna yang banyak tulisannya dan hanya pakai HVS, beli yang murah meriah 2 warna saja. Tapi kalau mau buat offset printing brosur, iklan dengan separasi 4 warna dan kertas art paper yang mengkilap, pertimbangkan beli paling tidak 4 warna.

- Unit Tambahan; bila job dan pelanggannya "high end" perlu pertimbangkan unit ke 5 untuk warna
percetakan khusus bahkan sudah sangat standard diluar negri untuk mempunyai unit "Aqueous Coating" (penting untuk buat kertas jadi lebih kilap dan proteksi cetakan supaya tahan goresan, air dan minyak). Mahal sedikit, tapi siap untuk masuk ke pasar yang lebih tinggi dan profit lebih besar.


www.hariesdesign.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Percetakan Offset - Percetakan Printing - Percetakan Offset Printing - Offset Printing - Percetakan Offset Jakarta - Percetakan - Offset hanya di 88db.com

More aboutPertimbangan Mesin & Order Cetakan

Bentuk Cetak Stensil

Posted by sabuk item on Tuesday, June 9, 2009

Pada dasarnya, offset printing adalah hasil karya menggunakan bahan tinta di atas kertas atau media lainnya. Berbagai tehnik offset printing service muncul sepanjang sejarah, namun empat tehnik offset printing utama yang terkenal adalah woodcut, etsa, litografi dan screenprint (sablon). Dari keempat tehnik printing tersebut, yang paling tua adalah woodcut atau cukil kayu.

Berikut sekilas penjelasan istilah dalam perkembangan teknologi printing service dari dulu hingga sekarang.

* Woodcut

Muncul pertama kali di cina pada abad 9 untuk printing brochure dan desain di atas kain dan kartu mainan, baru kemudian menyebar ke eropa sekitar abad ke 15 dan satu abad kemudian menjadi suatu bentuk seni printing service yang penting, antara lain lewat karya Albrecht Durer dan seniman eropa lainnya. Akhir abad ke-19 dan awal abad 20, tehnik woodcut mengalami kebangkitan besar. Salah satu karya pada masa itu adalah offset printing poster berukuran 32,1 cm x 22,2 cm karya Emil Nolde (1912).

* Etsa

Adalah salah satu dari tehnik offset printing poster intaglio (jenis intaglio lainnya adalah engraving, drypoint, mezzotin dan aquatint). Tehnik etsa ditemukan pada awal abad 16 setelah adanya penemuan bahwa asam bisa digunakan untuk menampilkan ukiran diatas pelat metal. Rembrant van Rijn, Fransisco Goya dan Pablo Picasso merupakan beberapa seniman yang pernah menggunakan tehnik offset printing service ini untuk menciptakan karya seni terpenting mereka.

* Screenprint

Adalah salah satu bentuk cetak offset printing brochure stensil. Selama tahun 1930-an sejumlah seniman Amerika mulai membuat karya seni dengan tehnik screenprint dan pada akhir dekade itu juga digunakan kata “serigraf” untuk membedakan hasil karya offset printing brochure screenprint dari karya seni komersial lainnya. Selama dekade 1960-an teknik screenprint meledak, terutama berkat gerakan aliran seniman pop seperti Andi Warhol.

* Litografi

Ditemukan pada tahun 1798 oleh seorang aktor dan penulis berkebangsaan Jerman Aloys Senefelder. Tehnik printing brochure ini mendapat perhatian besar pada tahun 1890-an setelah Pierre Bonnard, Henri de Toulouse-Lautrec dan seniman lainnya menciptakan cetak warna. Litografi merupakan tehnik printing poster yang mendasari cetak offset. Buku dan Koran yang ada pada saat ini dicetak menggunakan teknik printing poster offset litografi. Teknik printing lainnya yang juga biasa dipakai yaitu fleksografi, relief print (umumnya digunakan untuk pembuatan catalog), screen printing, rotogravir, inkjet, hot wax dye transfer dan cetak laser.

http://ptikgc0703.blogspot.com/

Temukan informasi lain mengenai Offset PrintingOffset Printing ServicePrinting ServiceOffset Printing PosterOffset Printing BrochurePrinting PosterPrinting BrochurePrintingWisata IndonesiaTempat Wisata IndonesiaObjek Wisata IndonesiaTempat WisataObjek WisataWisataJasa SEO dan Offset Printing : Offset Printing Service – Offset Printing Poster & Brochure hanya di 88db.com

More aboutBentuk Cetak Stensil

Sejarah Mesin Cetak Dari Waktu ke Waktu

Posted by anggota member on Friday, June 5, 2009

Bentuk pencetakan yang sangat sederhana dapat ditemukan di Cina dan Korea sekitar tahun 175 AD. Tampilan yang terbalik di atas kayu, dan kemudian perunggu telah dibuat di tahun ini. Alat ini kemudian dibubuhi tinta kemudian ditempatkan di atas secarik kertas dan digosok dengan lembut menggunakan sebuah tongkat bambu.

Terobosan besar datang sekitar tahun 1440 oleh Johannes Gutenberg dari kota Mainz, Jerman. Gutenberg menciptakan sebuah metode pengecoran potongan-potongan huruf di atas campuran logam yang terbuat dari timah. Potongan-potongan ini dapat ditekankan ke atas halaman berteks untuk
percetakan. Metode penemuan pencetakan oleh Gutenberg secara keseluruhan bergantung kepada beberapa elemennya diatas penggabungan beberapa teknologi dari Asia Timur seperti kertas, pencetakan dari balok kayu dan mungkin pencetakan yang dapat dipindahkan, ciptaan Bi Shen, ditambah dengan permintaan yang meningkat dari masyarakat Eropa untuk pengurangan harga buku-buku yang terbuat dari kertas. Metode pengetikan ini bertahan selama sekitar 500 tahun.

Pada tahun 1424, perpustakaan Universitas Cambridge hanya memiliki 122 buku masing-masing mempunyai nilai setara dengan sebuah pertanian atau kebun anggur. Permintaan untuk buku-buku ini didorong dengan naiknya tingkat melek huruf di antara orang-orang kelas menengah dan mahasiswa di Eropa Barat. Pada saat itu, Renaissance masih dalam awal perkembangannya dan masyarakat lambat laun menghilangkan kemonopolian pendeta atas tingkat melek huruf.

Pada saat
proses percetakan dari balok kayu tiba di Eropa kira-kira pada saat yang bersamaan dengan tibanya kertas, metode ini tidak secocok metode yang digunakan di Timur untuk komunikasi sastra. Pencetakan blok lebih serasi untuk penulisan Cina karena posisi hurufnya tidak kritis, tetapi keberadaan lebih dari 5.000 huruf dasar membuat teknologi orang peran dasar membuat teknologi percetakan Cina yang dapat berpindah-pindah menjadi tidak efisien dan secara ekonomi tidak praktis, dalam istilah keuntungan untuk penerbit buku Cina Kuno. Hal ini berbeda dengan abjad bahasa Latin, kebutuhan akan penjajaran barisan yang tepat dan sebuah karakter yang sederhana menempatkan cetakan yang dapat dipindah-pindahkan sebagai kemajuan luar biasa untuk masyarakat Barat.

Penggunaan
mesin cetak merupakan sebuah kunci perbedaan teknologi yang memberikan penemu Eropa keuntungan atas rekanan mereka yang berasal dari Cina, yaitu mesin cetak yang berbasis sekrup yang digunakan dalam produksi anggur dan minyak zaitun. Hal ini merupakan kecanggihan mesin kira-kira di tahun 1000, alat yang digunakan untuk mengaplikasikan tekanan di atas bidang yang datar merupakan alat yang biasa digunakan di Eropa. Nah akhirnya berkembanglah mesin percetakan, misalnya saja muncul mesin digital, dengan teknik percetakan digital/cetak digital.

id.wikipedia.org

Temukan informasi lainnya mengenai
Mesin Percetakan | Mesin Cetak | Mesin Digital | Percetakan Digital | Cetak Digital hanya di Mesin Percetakan & Cetak Digital : Jual Plotter Outdoor & Indoor Surabaya pada 88db.com
More aboutSejarah Mesin Cetak Dari Waktu ke Waktu