Showing posts with label fotografi indonesia. Show all posts
Showing posts with label fotografi indonesia. Show all posts

Tips Dasar - Dasar Fotografi

Posted by Sate Ayam on Thursday, July 30, 2009



Dari tips-tips dibawah akan juga menyinggung beberapa hal lain, seperti rule of third, hyperfocal distance yang biasa di ajarkan di
privat photography dan privat photography, dll yang hanya dijelaskan singkat krn bisa menjadi satu topik sendiri.

1. Maksimalkan depth of field (dof)
Sebuah pendekatan konsep normal dari sebuah landscape photography adalah “tajam dari ujung kaki sampai ke ujung horizon”. Konsep dasar teori privat photography dan privat photography “oldies” ini menyatakan bahwa sebuah foto landscape selayaknya sebanyak mungkin semua bagian dari foto adalah focus (tajam). Untuk mendapatkan ketajaman lebar atau dgn kata lain bidang depth of focus (dof) yang selebar2nya, bisa menggunakan apperture (bukaan diafragma) yang sekecil mungkin (f number besar), misalnya f14, f16, f18, f22, f32, dst.Tentu saja dgn semakin kecilnya apperture, berarti semakin lamanya exposure.

Karena keterbatasan lensa (yang tidak mampu mencapai f32 dan/atau f64) atau posisi spot di mana kita berdiri tidak mendukung, sebuah pendekatan lain bisa kita gunakan, yaitu teori hyper-focal, untuk mendapatkan bidang fokus yang “optimal” sesuai dgn scene yang kita hadapi. Inti dari jarak hyper-focal adalah meletakan titik focus pada posisi yang tepat untuk mendapatkan bidang focus yg seluas-luasnya yg dimungkinkan sehingga akan tajam dari fg hingga ke bg.Dengan dof lebar, akibat penggunaan f/20 dan pengaplikasian hyper-focal distance untuk menentukan focus

2. Gunakan tripod dan cable release
Dari #1 diatas, akibat dari semakin lebarnya dof yang berakibat semakin lamanya exposure, dibutuhkan tripod untuk long exposure untuk menjamin agar foto yang dihasilkan tajam. Cable release juga akan sangat membantu. Jika kamera memiliki fasilitas untuk mirror-lock up, maka fasilitas itu bisa juga digunakan untuk menghindari micro-shake akibat dari hentakkan mirror saat awal.

3. Carilah focal point atau titik focus
Titik focus disini bukanlah titik dimana focus dari kamera diletakkan, tapi lebih merupakan titik dimana mata akan pertama kali tertuju (eye-contact) saat melihat foto, untuk lebih mendasarnya ada baiknya anda mengikuti privat fotografi, kursus foto dan privat foto.

Hampir semua foto yang “baik” mempunyai focal point, atau titik focus atau lebih sering secara salah kaprah disebut poi (point of interest). Sebetulnya justru sebuah landscape photography membutuhkan sebuah focal point untuk menarik mata berhenti sesaat sebelum mata mulai mengexplore detail keseluruhan foto. Focal point tidak mesti harus menjadi poi dari sebuah foto.
Sebuah foto yang tanpa focal point, akan membuat mata “wandering” tanpa sempat berhenti, yang mengakibatkan kehilangan ketertarikan pada sebah foto landscape(coba anda ikutilah kelas photography course dan kursus privat fotografi). Sering foto seperti itu disebut datar (bland) saja.Focal point bisa berupa berupa bangunan (yg kecil atau unik diantara dataran kosong), pohon (yg berdiri sendiri, ikutilah kelas photography course dan kursus privat fotografi), batu (atau sekumpulan batu), orang atau binatang, atau siluet bentuk yg kontrast dgn bg, dst.

Peletakan dimana focal point juga kadang sangat berpengaruh, disini aturan “oldies” rule of third bermain

Dukung kampanye
stop dreaming start action sekarang

http://www.ekowahyu.com
More aboutTips Dasar - Dasar Fotografi

Latihan Dasar Bagi Fotografer Pemula

Posted by jenggot kambing on Thursday, March 19, 2009

Saat ini sudah banyak sekali studio foto menawarkan Paket Foto baik itu Foto Pernikahan atau Gambar Pernikahan yang menggunakan Foto Digital. Saat sekarang ini Foto Pernikahan Digital sagat digemari oleh banyak orang, selain hasil Gambar Pernikahan atau Foto Pernikahan sangat bagus, prose cetak Foto Pernikahan Digital juga bisa di kerjakan dengan cepat, sehingga Paket Foto banyak di gunakan oleh masyarakat

Dunia foto memang menarik. Jika peka, melalui Foto Digital kita bisa menceritakan banyak hal. beberapa tips untuk para pemula.

Menurut DARWIS, seseorang yang ingin menggeluti dunia fotografi, terlebih dahulu harus mengeksplor apapun yang dilihatnya. Jika sebelumnya tidak terlalu mengamati dunia di sekitarnya, untuk menjadi fotografer harus mulai belajar untuk peka melihat segala hal. Karena itu, DARWIS mengatakan mata harus berkompromi untuk melihat apa yang ada di depan mata.

Soal teknik, kata DARWIS, tidak menjadi prioritas. Justru kepekaan rasalah yang harus dimunculkan baik bagi seorang fotografer. Kepekaan itulah yang harus diolah. Caranya, dengan berani mencoba. Bagi pemula, DARWIS menyarankan untuk berlatih menggunakan kamera SLR. Tapi, kamera pocket pun tidak masalah. “Foto itu kan sebenarnya hanya masalah angle dan warna,” kata DARWIS. Berbeda dengan video yang bisa menangkap gambar bergerak. Seseorang yang memegang kamera foto harus pintar memainkannya, diarahkan kemana sang objek bergerak.

Untuk objek diam, diakui DARWIS lebih mudah memotretnya. Sedangkan untuk objek bergerak, hanya perlu berpikir logika. “Kalau untuk objek bergerak, secara logika aja kalau menangkap benda bergerak berarti kecepatannya harus lebih,” tutur DARWIS.

Sepertinya tidak sulit untuk mempelajari fotografi. Asalkan, seperti yang dikatakan DARWIS, memberanikan diri untuk mencoba. Dengan banyak mencoba, kepekaan pun bisa terus diasah. Jadi, mau mencoba ?

Sumber: http://www.suarasurabaya.net

Temukan informasi lainnya di Foto Pernikahan, Gambar Pernikahan, Paket Foto, Foto Pernikahan Digital, Foto Digital dan Paket Foto Pernikahan Digital: Pernikahan Foto & Gambar Pernikahan Cipinang Jakarta Timur pada 88db.com
More aboutLatihan Dasar Bagi Fotografer Pemula

Tips Foto Produk

Posted by Sate Ayam on Tuesday, February 3, 2009

Berikut ini ada beberapa tips yang bisa membantu Anda membuat Foto Produk /Photo Product yang baik :

  1. Sediakan waktu khusus untuk memotret. Usahakan agar Anda bisa berkonsentrasi penuh untuk memotret produk Anda. Jika terburu-buru, hasil foto Anda akan terlihat tidak maksimal dan kurang baik.
  1. Memotret di siang hari. Jika Anda menggunakan peralatan kamera standar (bukan kamera professional), lebih baik gunakan kekuatan sinar matahari untuk pencahayaan. Hal ini penting diperhatikan karena kekuatan sinar flash dari kamera kadang membuat warna produk menjadi berbeda dengan aslinya dan kekuatannya tidak mencukupi untuk bisa menampilkan keindahan produk / Fotografi Product Anda. Selain itu jika produk Anda termasuk benda yang bisa memantulkan sinar dan Anda menggunakan sinar flash, akan tampak ada pantulan cahaya di produk Anda.
  2. Tata rapi produk Anda. Jangan asal memotret. Untuk produk sandang, pasang produk pada manekin, buka lipatannya, dan jika mungkin, setrika terlebih dahulu agar tidak terlihat garis bekas lipatan. Pakaikan pada model, agar calon pembeli bisa membayangkan bentuknya saat dikenakan(klik Jasa Photography / Jasa Fotografi).
  3. Perhatikan detail. Jika produk memiliki detail yang ingin ditonjolkan, ambil foto dari beberapa sudut. Dan juga foto close up detail yang ingin diperlihatkan.
  4. Ambil beberapa foto untuk satu produk. Hal ini akan memudahkan Anda untuk memilih Foto Produk / Photo Product terbaik yang akan ditampilkan.
  5. Pergunakan backdrop polos. Sebisa mungkin gunakan latar belakang polos untuk memudahkan proses pengeditan.
  6. Edit Foto sebelum di-upload. Besarnya file Fotografi Product yang kita upload akan mempengaruhi kecepatan download website/blog kita. Sesuaikan resolusi dan besarnya gambar yang akan di-upload. Biasanya resolusi yang cukup ”web friendly” adalah resolusi VGA (800x600 Pixel).
  7. Be Creative! Jangan hanya memotret produk apa adanya. Tambahkan elemen-elemen lain yang bisa mempercantik produk. Siapa tahu elemen tersebut malah bisa kita jual juga(anda juga bisa klik Jasa Photography / Jasa Fotografi).

Temukan informasi mengenai Foto Produk, Photo Product, Jasa Photography, Jasa Fotografi, Fotografi Product dan Foto Produk / Photo Product: Jasa Photography & Fotografi Product pada 88db.com.

http://komunitas.bundainbiz.com/

More aboutTips Foto Produk

Tips Praktis Membuat Foto Produk menjadi Cantik

Posted by Sate Ayam on Thursday, December 18, 2008

Perlengkapan yang diperlukan:
1. produk yang akan difoto(foto produk)

2. kamera untuk fotografi produk (bisa yang digital atau yang manual)

3. kain putih (berfungsi untuk menutupi warna alas yang dipakai untuk menaruh produk (misalnya, yang dipakai adalah meja berwarna hitam, supaya warna meja tidak mempengaruhi warna kain lain yang dipakai untuk latar belakang foto(photo product), maka meja perlu dialasi dengan kain berwarna putih terlebih dulu)

4. Kain lain yang warnanya kontras dengan warna produk kita (misalnya Produk yang akan difoto adalah bros yang berwarna merah, maka gunakan kain sebagai latar belakang foto yang warnanya hijau muda atau kuning muda.
Warna kain tersebut akan lebih menonjolkan warna produk yang akan difoto atau photo product. Perbedaan warna juga akan mempermudah kita dalam mengedit gambar apabila nantinya Anda menghendaki perubahan warna background.
Catatan:
Menggunakan kain sebagai background foto produk lebih baik dari pada menggunakan kertas, karena kain lebih bisa menyerap cahaya dengan sempurna dari pada kertas. Ingat waktu kita foto di studio foto? Nah, yang dipakai untuk latar belakang, kain kan? O ya, untuk mencari kain ini, Anda tidak perlu bingung-bingung, silakan saja membuka lemari pakaian Anda. Baju-baju Anda yang berwarna-warni bisa dialihfungsikan sementara untuk kain background. Bagi yang mengenakan jilbab, lebih untung lagi. Kain jilbab Anda yang bejibun itu bisa dimanfaatkan juga lho.....

5. Asesoris untuk mempermanis, seperti bunga, manik-manik, daun, cangkir dll (barang-barang tersebut tidak harus dibeli khusus untuk pemotretan, Anda bisa memanfaatkan semua pernik-pernik yang ada di rumah kita, misal bunga plastik, vas, kramik, mainan anak Anda atau bisa juga memetik bunga dan daun yang ada di halaman rumah. Kalau itu pun juga tidak ada, Anda bisa saja minta ke tetangga atau memetik bunga dan daun di jalanan he..he...., BTW, sayur mayur yang belom dimasak juga bisa dipakai lho... sawi, wortel, atau tomat misalnya)
Ruangan dengan pencahayaan yang cukup. Bisa juga memakai lampu belajar untuk menambah cahaya. Namun kalau tidak ada, usahakan memfoto di siang hari dan di ruang yang terbuka.
Mata yang tajam dan segar. Usahakan ketika mengambil gambar
(fotografi produk), Anda dalam kondisi yang sehat, tidak capek dan punya waktu yang cukup banyak supaya hasilnya bisa optimal. (kalau tidak juga gak pa pa sih…)

Cara Memfoto berdasarkan konsultasi dengan jasa photography:
1. tutup alas yang dipakai untuk menaruh produk (meja) dengan kain putih
2. lapisi atau tutup lagi dengan kain lain yang sudah siapkan sebagai kain background
3. letakkan produk dan beberapa pemanis sedemikian rupa hingga tampak cantik komposisinya
4. atur lampu tambahan bila diperlukan, ingat jaraknya jangan terlalu dekat dan tidak bertabrakan dengan cahaya kamera. Arahkan cahaya ke sisi produk yang ingin ditonjolkan.
ketika memfoto, periksa apakah muncul bayang-bayang kita pada objek yang akan difoto. Atur posisi sedemikian rupa hingga bayang-bayang itu tidak ada.
5. ambil foto beberapa kali supaya kita bisa memilih hasil yang paling baik.
6. Bagi yang memakai kamera biasa, sesudah mencetak foto, bisa langsung discan dengan format JPEG atau JPG. Untuk yang punya kamera digital, lebih mudah lagi kan? Tinggal pindahkan saja filenya dan siap untuk diedit. klik jasa photography untuk mengetahui tips lainya.

Temukan informasi mengenai Foto Produk, Photo Product, Jasa Photography, Fotografi Product dan Foto Produk / Photo Product: Jasa Photography & Fotografi Product pada 88db.com

http://ziebeads.blogspot.com/2007/06/tips-paktis-membuat-foto-cantik.html

More aboutTips Praktis Membuat Foto Produk menjadi Cantik

Belajar Fotografi

Posted by Sate Ayam on Tuesday, December 9, 2008

Pertama-tama sebelum memasuki pembicaraan tentang fotografi indonesia dan cara membuat foto dan teknik fotografi yang bagus, maka kita harus menyepakati arti kata bagus itu dulu. Pengertian bagus sangatlah subyektif dan relatif. Karena bagus bagi seseorang belum tentu bagus bagi yang lain. Meskipun demikian, ada benang merah yang bisa kita terapkan untuk mendasari kita menilai sebuah foto.

Jika kita melihat sebuah foto tidak fokus, maka foto tersebut tidak bisa kita sebut bagus. Jika pencahayaannya kurang (under exposure), maka secara teknik juga jauh dari bagus. Masalah fokus, pengukuran exposure, pemilihan lensa, kesalahan pemilihan resolusi image, ISO tidak tepat, white balanced menyimpang, dan persoalan lain seputar pengoperasian kamera, adalah ketrampilan penguasaan teknik. Dalam hal ini seorang fotografer harus menguasainya dan menjadi basic atas ketrampilan berikutnya.

Masih di wilayah teknik fotografi, adalah penguasaan ketrampilan menata lighting. Fotografi tanpa lighting bukanlah fotografi. Cahaya dibutuhkan fotografer seperti kebutuhan pelukis atas cat atau tinta. Menurut akar katanya, fotografi indonesia adalah melukis dengan cahaya. Tidak ada cahaya, fotografer tidak bisa memotret.

Belajarlah secara bertahap. Step by step. Jangan tergesa-gesa melangkah ke anak tangga berikutnya jika anak tangga terbawah belum dijejak. Bila memaksa diri maka kita akan menjadi frustrasi dan akan kehilangan kenikmatan melalui proses pembelajaran yang benar. Pelatihan fotografi/kursus fotografi membutuhkan proses. Belajar fotografi membutuhkan pemahaman teori dan pengendapan rasa. Meskipun tidak ada cara instan belajar fotografi, namun ada cara mudah mencapainya.

Cara termudah belajar fotografi adalah dengan dipandu fotografer senior yang menguasai cara mengajar dengan benar. Banyak fotografer hebat, namun belum tentu hebat ketika mengajarkan ilmunya.

Belajar fotografi / kursus fotografi bisa secara otodidak, namun akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan tidak ada yang mengevaluasi atau membetulkan jika kita salah. Cara termudah adalah dengan bimbingan fotografer lain.

Temukan Informasi mengenai Kursus fotografi, Belajar Fotografi, Teknik Fotografi, Fotografi Indonesia dan Kursus / Belajar Fotografi: Belajar Fotografi | Teknik Fotografi & Fotografi Indonesia pada 88db.com

http://amittophoto.blogspot.com/2008/07/bagaimana-sih-cara-membuat-foto-yang.html

More aboutBelajar Fotografi

Tips Fotografi

Posted by Sate Ayam on Monday, December 1, 2008

Berikut ini adalah beberapa tuntunan yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan keterampilan fotografi selain mengikuti kursus fotografi / photography course.

Selalu Bawa Kamera
Alasan utama mengapa Anda melewatkan momen yang bagus untuk difoto adalah karena Anda tidak membawa kamera. Jadikanlah suatu kebiasaan untuk selalu membawa kamera kemanapun Anda bepergian karena Anda tidak tahu momen-momen atau pemandangan-pemandangan apa yang akan Anda temui nanti. ikutilah kursus foto online karena dalam kursus foto online anda akan di ajarkan teknik fotografi lainnya.

Foto Lebih Banyak Lagi
Jika Anda berfikir bahwa Anda telah cukup banyak mengambil foto, tidak demikian adanya, terutama jika Anda adalah pemilik kamera dijital. Hasil foto kamera dijital disimpan dalam format dijital (berkas), jadi tidak ada kerugian bagi Anda untuk mengambil foto lebih banyak. Memang foto tersebut akan menghabiskan sejumlah space pada kartu memori Anda, namun nantinya Anda dapat dengan mudah menghapusnya jika Anda tidak puas dengan hasil foto tersebut. Mengapa Anda mengambil sebuah foto jika Anda bisa mengambil banyak foto? Tidak usah ragu, karena mungkin tempat di mana Anda mengambil foto tersebut tidak akan Anda kunjungi lagi. ikutilah kursus fotografi / photography course untuk lebih mengetahui lagi apa itu dan teknik fotografi.

Percaya pada Mata Anda
Mempelajari aturan-aturan composition adalah hal yang baik, namun aturan-aturan tersebut kadangkala tidak berlaku dan ada kalanya Anda harus mempercayai mata Anda. Ketika kita akan memfoto sebuah objek, gerakkan atau pindahkan kamera dan jelajahi pemandangan sekitarnya. Ketika Anda menemukan sudut potret yang menurut Anda bagus, fotolah dengan segera. klik kursus privat fotografi / privat fotografi untuk belajar lebih lagi.

Latih Mata Anda
Lihat dan perhatikan dengan seksama foto yang Anda ambil. Cobalah untuk menemukan kekurangan-kekurangan dan kritiklah hasil foto tersebut. Apakah foto tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan pada saat kita memfoto? Apakah Anda suka composition-nya? Aktivitas peninjauan kembali hasil foto oleh Anda sendiri sangat esensial dalam meningkatkan indra fotografi Anda atau bisa juga mengikuti privat fotografi / kursus privat fotografi.

Kenali Kamera Anda
Anda tidak perlu menghafal setiap fitur pada kamera Anda sesegera mungkin. Akan lebih mudah mengingat fitur-fitur Anda dengan perlahan-lahan mencoba fitur-fitur kamera Anda satu-persatu melalui aktivitas fotografi sehari-hari. Analoginya seperti saat kita belajar mengganti persneling saat mengendarai sepeda motor atau mobil. Jadikan kemampuan mengutak-atik fitur kamera menjadi kebiasaan Anda. Dengan demikian Anda tahu dengan baik fitur-fitur apa yang mesti dipakai pada saat memfoto suatu objek atau pemandangan.

Selalu Bekerja pada Berkas Salinan
Hal ini berlaku untuk era baru fotografi yaitu kamera dijital. Perlu Anda ingat bahwa sebelum Anda membuat foto salinan maka foto yang Anda punya adalah foto satu-satunya yang masih asli. Biasakanlah membuat salinan atas berkas foto yang akan Anda utak-atik. Beberapa perangkat pengolahan/pengorganisasi gambar dijital biasanya menyertakan fitur ini.

Temukan informasi mengenai Kursus Fotografi, Photography Course, Kursus Privat Fotografi, Kursus Foto Online, privat fotografi dan Kursus Fotografi / Photography Course: Kursus Privat Fotografi & Kursus Foto Online pada 88db.com.

http://radenferdy.wordpress.com/2007/01/04/tips-fotografi/

More aboutTips Fotografi

Belajar Fotografi

Posted by Sate Ayam on Thursday, November 27, 2008

SIAPA yang tidak mengenal kamera? Anak kecil zaman sekarang pun sudah terbiasa memegang dan bergaya di hadapan kamera. Yang perlu dilakukan hanyalah menekan satu tombol, momen yang ingin disimpan dapat tertangkap oleh kamera. Kawan Kampus dapat mencetaknya seperti biasa, atau menyimpannya dalam bentuk file. Karenanya terima kasih untuk kemajuan teknologi yang telah menciptakan fotografi digital, menjadikan semua terasa mudah.

Pada hakikatnya, teknik fotografi merupakan teknik untuk menghasilkan gambar yang tahan lama melalui suatu reaksi kimia yang terjadi, ketika cahaya menyentuh permukaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jika ditilik sejarahnya, teknik fotografi pertama kali ditemukan pada tahun 1839 oleh Louis Daguerre, sebagai konsekuensi langsung perkembangan di bidang kimia dan optikal. Istilah fotografi pun berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yang berarti menulis dengan cahaya.

Kini, belajar fotografi telah menjadi bagian tak terelakkan dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Bahkan, orang awam dapat berhadapan dengan seribu hasil fotografi tiap harinya, baik dalam bentuk foto, iklan, dsb, di berbagai media massa sampai di pinggir jalan.

Fotografi baru masuk dan berkembang di Indonesia, kira-kira setelah berkembang selama hampir satu abad di Barat, tepatnya pada seperempat akhir abad ke-19 sebagai alat dokumentasi. Dalam perjalanan perkembangan fotografi Indonesia, kini ada gejala menarik yang diperlihatkan oleh anak-anak muda di negeri ini. Semakin banyak dari mereka yang tertarik pada bidang fotografi dan berusaha mendalaminya. Kemudian semakin banyak pula sekolah atau pelatihan fotografi/kursus fotografi yang mengajarkan para muridnya ttg belajar fotografi, teknik-teknik fotografi, seperti penguasaan kamera, penataan cahaya, dan proses cuci cetak foto.

Membaca perkembangan fotografi Indonesia dan juga memperhatikan betapa membuncahnya minat kaum muda terhadap fotografi, seorang fotografer, dan mantan pengajar di sekolah fotografi Inova, Adhya Ranadireksa, mengungkapkan pendapatnya.
Apa pun bidang yang kita bicarakan pasti memiliki aturan, langkah dan proses sendiri-sendiri yang harus dilalui. Ketika ada proses penting dilupakan, ada momentum yang hilang sehingga mental masing-masing fotografer akan berbeda, tutur lelaki yang mendapatkan gelar sarjananya di jurusan Fotografi Istituto Europeo Design, Italia.untuk itulah sebaiknya anda mengikuti kursus fotografi sehingga anda tidak asal dalam belajar fotografi.

Soal bagus atau jelek pada hasil akhir, tentu hal itu relatif. Adhya pun tidak menjustifikasi fotografer yang tidak belajar kamera analog sebagai seorang fotografer yang bermental kurang baik. Hal ini tidak dapat dipandang benar atau salah, tapi memang kalau langsung meloncat ke digital, akan ada proses yang hilang, kata Adhya. silakan klik Kursus fotografi, Belajar Fotografi, Teknik Fotografi, Fotografi Indonesia dan Kursus / Belajar Fotografi: Belajar Fotografi | Teknik Fotografi & Fotografi Indonesia pada 88db.com untuk mengetahui tentang fotografi.

http://www.taufikantares.com/?cat=4

More aboutBelajar Fotografi

Teknik Fotografi

Posted by Sate Ayam on Tuesday, November 25, 2008

Fotografi (Photography, Ingrris) berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti tulisan / lukisan. Dalam seni rupa, belajar fotografi adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, belajar fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.sebaiknya anda mengikuti kursus fotografi / photography course

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat

Prinsip teknik fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure)

Di era sekarang, teknik fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO

Fotografi merupakan seni yang tidak hanya sebagai seni biasa saja, karena kalau anda tidak mengikuti kursus fotografi/photography course anda tidak akan mengetahui apa itu fotografi, prinsip fotografi dan teknik - teknik fotografi.sebaikany juga anda mengikuti kursus privat fotografi untuk mengetahui lebih lagi mengenai fotografi.

Temukan informasi mengenai Kursus Fotografi, Photography Course, Kursus Privat Fotografi, Kursus Foto Online, kursus foto, privat fotographi dan Kursus Fotografi / Photography Course: Kursus Privat Fotografi & Kursus Foto Online pada 88db.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
More aboutTeknik Fotografi