Showing posts with label bangunan interior. Show all posts
Showing posts with label bangunan interior. Show all posts

Menyatukan Bangunan Hemat Energi & Ramah Lingkungan

Posted by anggota member on Wednesday, September 9, 2009

Isu pemanasan global masih menghangat di segala bidang kehidupan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghambat pemanasan buana, perubahan iklim secara ekstrem, dan degradasi kualitas lingkungan.

Belum usai berbenah menata lingkungan, krisis ekonomi global kembali menggoyang sendi-sendi kehidupan kota dan kita, termasuk sektor properti. Krisis yang datang beruntun dan bertubi-tubi seharusnya sanggup menggugah kesadaran kita.


Bentuk arsitektur bangunan (rumah, gedung) harus berempati, tanggap, dan memberikan solusi. Salah satunya adalah memadukan bangunan (rumah, gedung) yang hemat energi dan ramah lingkungan. Beberapa bangunan
Bali condotel sudah mulai mengembangkan bangunan seperti ini.


Bak ibarat tubuh, kita perlu melakukan diet mengurangi kadar kolesterol dalam bangunan dan menjadikan bangunan lebih langsing dan segar yang dapat menyehatkan diri sendiri (kantong tabungan, bangunan, penghuni) dan lingkungan (warga, kota) serta menghindari stroke komplikasi sosial. Untuk itu, kita perlu mengenali pokok-pokok permasalahan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan.


Pembangunan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan harus murah, mudah, dan berdampak luas. Pengembangan kota hijau (green city), properti hijau (green property), bangunan hijau (green building), kantor/sekolah hijau (green school/office), hingga pemakaian produk hijau (green product) terus dilakukan untuk turut mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global.


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung mendorong pembangunan bangunan berarsitektur lokal terasa lebih ramah lingkungan dan selaras dengan lingkungan asal. Desain bangunan (green building) hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan (green product).


Bangunan hijau mensyaratkan layout desain bangunan (10 persen), konsumsi dan pengelolaan air bersih (10 persen), pemenuhan energi listrik (30 persen), bahan bangunan (15 persen), kualitas udara dalam (20 persen), dan terobosan inovasi (teknologi, operasional) sebesar 15 persen.


Seberapa besar bangunan (rumah, gedung) yang akan dibangun? Cukup adalah cukup. Volume bangunan dijaga agar biaya pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan terkendali dan lebih hemat.


Bangunan dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang yang secara klimatik tropis berfungsi untuk sirkulasi pengudaraan dan pencahayaan alami merata ke seluruh ruangan agar hemat energi. Termasuk dalam lantai keramik atau marmer. Kalau bisa cukup melakukan
poles marmer, jangan sampai menggantinya, karena bagian yang diganti hanya akan menjadi “sampah”.


Jika mempunyai hewan buatlah, kandang hewan peliharaan yang sederhana yang mencakup juga tempat makan hewan, pemandian hewan, tempat menaruh
obat hewan, dsb.


Semoga bermanfaat!!!


kompas.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutMenyatukan Bangunan Hemat Energi & Ramah Lingkungan

Hemat Energi dengan Bangunan Ramah Lingkungan

Posted by anggota member on Thursday, September 3, 2009

Fakta akibat pemanasan global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Konsep pembangunan arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain building interior, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.

Desain rancang
building memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari.


Desain
building hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).


Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas yang memengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran sehingga baik
building interior maupun eksteriornya tetap berkualitas.


Lakukanlah survei terlebih dahulu untuk mencari alternatif bahan bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat kebutuhan bangunan baik untuk
building interior design maupun bagian eksteriornya, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh.


Building design
menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Beberapa produsen telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan energi secara keseluruhan.


Bahan baku
building interior design maupun eksteriornya yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan.


Konstruksi
building design yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan alternatif dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.


Bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga memengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan konsumsi energi antara 5-13 persen dan 87-95 persen adalah energi yang dikonsumsi selama masa hidup bangunan.


www.kompas.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutHemat Energi dengan Bangunan Ramah Lingkungan

Menata Interior Agar untuk Kenyaman Penghuni

Posted by anggota member on Friday, August 7, 2009

Mendesain interior memang tidak sama dengan mengatur peletakan furnitur di ruangan. Di dalam konsep building interior design sangat penting untuk menjadikan sebuah rumah indah, nyaman, dan dapat mengekspresikan jiwa pemiliknya. Setiap pemilihan warna, bahan, bentuk dan peletakannya harus direncanakan dengan baik, sehingga setiap penghuni rumah akan merasakan nyaman.

Menurut desainer interior Andri Wardhana, agar kenyamanan tercipta bagi seluruh penghuninya, terdapat beberapa hal yang penting diperhatikan dalam membuat
building interior rumah. Salah satunya ialah menentukan skala dan besaran furnitur yang akan memengaruhi tatanan interior rumah Anda. Ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan antar ruang.


Bereksperimen dengan warna adalah salah satu hal yang perlu dilakukan, sehingga jangan pernah takut menggunakan warna. Warna dipilih sesuai dengan keinginan Anda, dan bila masih bingung dapat melihat contoh pada majalah
interior design atau mintalah pendapat beberapa pakar interior.


"Warna-warna yang sesuai dengan selera kita dapat meningkatkan kreatifitas bekerja untuk esok hari," kata Andri Wardhana, desainer interior dari Wardhana Interior Desain.


Menurutnya, warna cat dinding yang cerah untuk
building design seperti putih, hijau pupus atau krem akan merefleksikan cahaya lebih baik, sehingga efek yang dihasilkan dari pencahayaan lebih maksimal. Sarannya, sesuaikan warna cat dengan warna hiasan dinding, pilihlah corak hiasan dengan warna senada atau lebih terang.


"Warna lemari bisa dibuat sama dengan warna dinding sehingga kesan
interior design lebih luas. Apapun warna dinding yang digunakan, sebaiknya gunakan warna putih pada langit-langit kamar untuk memaksimalkan cahaya," papar wakil ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia DKI Jakarta itu.


Masih menurutnya, bila Anda ingin memberi kesan ruangan
building interior design terasa lebih luas, sebaiknya gunakanlah cermin. Cermin berukuran besar dapat merefleksikan cahaya ke seluruh ruangan. Melalui cermin, cahaya alami dan cahaya buatan dapat terefleksi untuk membuat ruangan lebih terang, baik di siang maupun malam hari. Akan lebih efektif bila cermin diletakkan dekat jendela, sehingga view di ruangan tertangkap.


Menurutnya lagi, bila Anda suka dengan aksesori
building interior design ruang misalnya figura foto, sebaiknya memasangnya dengan jumlah ganjil. Karena itu, jangan biarkan dinding rumah kosong. Dengan latar belakang warna dinding yang kontras terhadap warna dinding keseluruhan, dinding dapat dipajangi foto-foto berukuran normal dan berbingkai ornamental, polos, berwarna senada atau kontras dengan warna dominan dinding.


Hal ini, sambungnya , akan berdampak pada keseimbangan, karena aksesori dalam jumlah ganjil akan lebih enak dipandang dibandingkan dengan jumlah genap. Selain itu, letakkanlah gambar atau lukisan setinggi Anda memandang, dengan demikian lukisan atau gambar tersebut
building design akan lebih enak untuk dinikmati.


Selamat berkreasi!


http://lifestyle.okezone.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutMenata Interior Agar untuk Kenyaman Penghuni