Inilah Studio Legendaris Dari Kota Bandung

Posted by jenggot kambing on Wednesday, December 29, 2010

DI BANDUNG sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang

menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Musik

Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini

digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika

semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan

membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset,

poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro,

Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan

pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel

"Masaindahbangetsekalipisan." Band-band indie yang ikut serta di

kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To

The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal

Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain

PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai

band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen.

Mini album mereka yang bertitel "Four Through The S.A.P" ludes terjual

5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan

ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel

Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock

pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock

amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Bandung memang

merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi

kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia

saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie

hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari

kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali

teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan

di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan

menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan

porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil,

Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo,

Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine

Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya.

Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya

Sumber

{ 0 comments... read them below or add one }