Metode Chiropractic untuk Terapi Tulang Belakang Tanpa Obat

Posted by anggota member on Monday, November 30, 2009

Metode pengobatan chiropractic ini ditemukan secara tak sengaja. Tahun 1895, dr. Daniel David Palmer, imigran asal Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, dikunjungi pasiennya, Harvey Lillard. Pendengaran Lillard nyaris hilang akibat cedera leher. Diagnosis Palmer, penurunan pendengaran pada Lillard terjadi karena adanya pergeseran di tulang belakang. Palmer kemudian merawat Lillard dengan metode chiropractic.

TANPA OBAT, TANPA OPERASI
Kata chiropractic berasal dari bahasa Yunani, cheiros dan praktos yang artinya dilakukan oleh tangan. Seorang chiropractor harus mendapatkan pendidikan formal di perguruan tinggi, yang sejauh ini baru ada di Kanada, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.

Metode pengobatan
health chiropractic merupakan bagian dari pengobatan komplementer yang bersifat saling melengkapi. “Karena itu, penekanan pengobatan chiropractic adalah pada kesehatan manusia secara menyeluruh, dan pada proses terjadinya penyakit,” tutur dr. Tinah Tan B.Med, B. App Sc., B. Chiro Sc., chiropractor lulusan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia.


Sistem saraf pusat dalam tubuh manusia mengatur semua sistem organ tubuh melalui kabel-kabel saraf yang dilindungi tulang belakang, sebelum akhirnya sampai ke organ yang dituju. Jadi, selain sebagai rangka utama tubuh, tulang belakang juga menjadi ‘gardu induk’ bagi 31 pasang urat saraf.


Jadi, jangan heran kalau kemudian timbul nyeri punggung, pinggang terasa sakit bila duduk terlalu lama, atau migrain. “Rasa sakit adalah ‘alarm’ bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita. Sebaiknya carilah penyebab sakit tersebut,” terang dokter yang juga anggota Chiropractor’s Association of Australia (Victoria) Ltd. ini.


WANITA HARUS LEBIH HATI-HATI
Saat melakukan diagnosis, seorang chiropractor akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan seksama untuk mengetahui fungsi sendi/pergerakan, serta fungsi otot dan saraf. Jika dari hasil pemeriksaan menunjukkan adanya subluxation, maka perlu diadakan koreksi secara chiropractic agar tulang dan sendi kembali ke posisi normal, yang sekaligus juga menormalkan gerakan dan menghilangkan iritasi yang kadang-kadang menimbulkan rasa sakit dan malfungsi organ.

Melihat seorang ahli
health chiropractic sedang beraksi, sepintas lalu memang kelihatan agak mengerikan, mirip tukang urut kampung. Dengan hanya bermodalkan tangan kosong, seorang chiropractor akan mengoreksi bagian tubuh pasiennya yang sakit (spinal adjustment), dibantu dengan alat tertentu yang didesain khusus untuk mengoreksi persendian.


“Semua orang, berapa pun usianya, tanpa terkecuali harus menjaga kesehatan tulang belakang, mulai dari leher sampai ke pinggang” jelas dr. Anthony K. Dawson, D.C., chiropractor lulusan Palmer College of Chiropractic, AS, dan telah mendapatkan izin praktik di Indonesia, di bawah bendera pengobatan tradisional.


Begitupun, dr. Dawson menegaskan bahwa kaum wanita sebaiknya lebih berhati-hati terhadap kondisi tulang belakangnya. Pasalnya, ada beberapa aktivitas yang ditengarai sebagai pemicu penting terganggunya kesehatan tulang belakang kaum wanita, misalnya: proses kehamilan dan melahirkan.


Gaya hidup dan kebiasaan wanita bekerja juga dapat memicu terjadinya gangguan pada tulang belakang. “Hindari kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan punggung tegang, dan perlakukanlah punggung Anda dengan baik,” demikian dr. Tony Dawson yang sebelumnya membuka praktik chiropractic di Melbourne.


www.femina-online.com

{ 0 comments... read them below or add one }